Selasa, 26 Desember 2017

Pengertian Sosiologi

            Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang masyarakat menurut Auguste Comte. Sosiologi berasal dari kata Socius yang berarti berteman dan Logos yang berarti berbincang. Sosiologi memiliki 2 objek yang diamati, yaitu objek material yang mengamati masyarakat, objek khusus yang mengamati tingkah laku sosial. Tingkah laku yang dibahas dalam objek khusus sosiologi adalah tingkah laku yang dilakukan melalui proses belajar
            Dalam analisis objek kajian sosiologi, variabelnya selalu berhubungan dengan variable lainnya, misalnya:
·         Deparpolisasi : partai tidak berfungsi karena hanya membebani, contoh: elite partai bukan dari kader yang sudah ada sejak lama, tapi yang punya uang banyak
·         Korupsi (politik) : karena ada system kepartaian yang berkembang menyebabkan biaya politik tinggi, contoh: calon kepala daerah yang modalnya belum cukup

Sekarang ini, penelitian sosiologi sudah dipengaruhi oleh metode:
1.      Antropologi social : mengamati kehidupan masyarakat masa lalu
   Sosiologi : mengamati kehidupan masyarakat masa sekarang
2.      Biologi : membedakan manusia satu dengan lainnya
Sosiologi: manusia budaya                                                                                                                              
3.      Psikologi social: ada kaitannya dengan orang lain
               Konsep sosiologi dan antropologi dalam arti masyarakat:
·         Masyarakat Antropologi : Sesuatu yang bersifat lobendaan (budaya)
·        Masyarakat Sosiologi : Sistem social yang menyebabkan hidup saling terkait dengan norma yang berlaku
Sosiologi saat ini dikategorikan sebagai ilmu murni karena tujuan pokok ilmu sosiologi adalah mengembangkan teori sosiologi yang sudah ada. Sedangkan dalam ilmu terapan, sosiologi digunakan untuk memecahkan masalah social dalam masyarakat, contoh, efisiensi birokrasi.
Manajemen Konflik merupakan suatu aksi dan reaksi antara pelaku dalam suatu konflik. Manajemen konflik merupakan suatu pendekatan yang berorientasi pada proses yang mengarahkan pada bentuk komunikasi. Contoh:
Konflik            : - korea utara dan korea selatan = membangun pabrik
-lampung = perkawinan antar agama ( amalgamasi)
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan. Sebagai sebuah memori yang diingat.
Syarat pengetahuan menjadi sebuah ilmu pengetahuan:
A.    Nalar bersifat rasional, dibangun dari kecil, irrasional contohnya percaya dukun
B.     Sifatnya empirical
C.     Verifyable / dapat dibuktikan kebenarannya

D.    Menggunakan metode yang disepakati para ahli

Contoh Soal dan Jawaban Sistem Informasi Manajemen

1.    Jelaskan apa saja Keahlian Manajer, mengapa perlu suatu keahlian tersebut, dan kecenderungan peran apa yang sering dilakukan oleh para Manajer pada umumnya ?
2.    Jelaskan mengapa CBMIS penting dalam Organisasi Publik, dan bagaimana cara menyusun desain Organisasi yang tepat untuk mengelola informasi ?
3.    Jelaskan menurut pendapat saudara mengapa unsur  Moral/Etis sangat diperlukan dalam penerapan Teknologi Informasi ?
4.    Jelaskan substansi Tugas Kelompok SIM menurut perpektif saudara ?

Jawaban :

1.      Seorang manajer yang berhasil harus memilikir banyak Keahlian Manajer, tetapi ada 2 Keahlian Manajer yang mendasar, yaitu :
a.       Keahlian Komunikasi
Manajer menerima dan mengirimkan informasi dalam bentuk lisan atau tertulis. Seorang manajer harus bisa mengutarakan ide atau gagasannya kepada semua pihak dengan baik dan benar tanpa menyinggung pihak manapun.
b.      Keahlian Pemecahan Masalah
Selama proses pemecahan masalah, seorang manajer harus terlibat dalam pengambilan keputusan dengan melakukan tindakan memilih ke;utusan dari berbagai alternative tindakan. Agar dapat menghasilkan keputusan secara win-win solution.
Dari 2 Keahlian Manajer yang mendasar tersebut dikembangkan menjadi Peran Manajer secara umum, yaitu :
A.    Peran Antar Pribadi
-          Figurehead (kepala)
Manajer melaksanakan tugas-tugas seremonial, seperti mendampingi pejabat yang berkunjung meninjau fasilitas.
-          Leader (pemimpin)
Manajer memelihara unit dengan mempekerjakan dan melatih staff, serta memberikan motivasi serta dorongan agar staff lebih semangat dalam melaksanakan tugasnya.
-          Liaison (penghubung)
Manajer menjalin hubungan dengan orang-orang di luar unit manajer tersebut hingga rekan kerja dan lingkungan lain dengan tujuan menyelesaikan masalah.
B.     Peran Informasi
-          Monitor (pemantau)
Manajer secara tetap, mencari informasi mengenai kinerja unit, indra manajer, mengamati aktifitas internal dan lingkungannya.
-          Deseminator (pewarta)
Manajer memutuskan informasi yang berharga yang disebarkan kepada orang lain di dalam unitnya.
-          Spokersperson (juru bicara)
Manajer memutuskan informasi yang berharga kepada orang-orang di luar unit pemimpin dan orang-orang di lingkungannya.
C.     Peran Keputusan
-          Enterprenur (wirausahawan)
Manajer membuat perbaikan-perbaikan yang cukup permanen pada unitnya, seperti mengubah struktur organisasinya.
-          Disturbance Handler (pemberes gangguan)
Manajer berinteraksi kepada kejadian-kejadian yang mengganggu dan diperlukan untuk diselesaikan.

-          Resource Allocator (pembagi sumberdaya)
Manajer mengendalikan pengeluaran umumnya, menentukan unit bawahan mana yang mendapatkan sumberdaya, dan membagi sumberdaya secara merata kepada seluruh unit dibawahnya agar tidak terjadi kekurangan sumberdaya.
-          Negotiator (perunding)
Manajer menengahi perselisihan, baik di dalam unitnya maupun antara unit dan lingkungannya. Manajer menjadi mediator antar pihak yang berselisih.
           
            Kesimpulan:
a.       Manajer berperan sangat penting dalam organisasi dan perlu suatu keahlian
b.      Peran tersebut bisa menyangkut ketiga peran secara merata/sebagian
c.       Terdapat kecenderungan penekanan pada masing-masing unsur peran antar pribadi, informasi atau keputusan. 

2.      CBMIS penting dalam Organisasi Publik karena :
a.       Berkenaan dengan kemampuan komputer untuk mengolah data. Hal ini juga mempercepat kinerja manusia dalam pengolahan data yang diperoleh dari input manusia, karena komputer memiliki beberapa kemampuan seperti, pengolahan data yang cepat, memiliki akurasi yang tinggi dan memiliki kapasitas penyimpanan data yang besar.
b.      Teknologi otomasi melalui komputerisasi sudah tersedia di mana-mana dan dapat diperoleh dengan mudah dan murah. Di era dewasa ini, perkembangan computer sudah terbilang pesat. Dengan tingginya tingkat persebaran computer. Sekarang computer dapat kita temui dimana-mana dan dengan harga yang terjangkau. Tentu hal ini sangat memudahkan manusia dalam berbagai hal, seperti dalam pengolahan data yang menjadi lebih cepat dan lebih mudah dengan tingkat akurasi yang terbilang cukup tinggi.
Cara menyusun desain Organisasi yang tepat untuk mengelola informasi:
Perkembangan SIM dalam Organisasi perlu mempertimbangkan “apakah akan dikembangkan secara terpusat/tersentralisasi atau terpencar/terdesentralisasi”. Sebuah sususan SIM biasanya menggunakan tersentralisasi, karena akan lebih mudah kontrol keuangan, pengolahan data, pelaporan, dan evaluasi pekerjaan. Ketentuan tentang penggunaan sentralisasi atau desentralisasi  akan sangat bergantung kepada : tipe, sasaran, volume kerja, distribusi wewenang, dan faktor manajerial lainnya.
Dalam Sentralisasi Staff dan perangkat SIM berbasis computer, dapat dilakukan apabila terdapat pertimbangan :
a.       Informasi ter-utama dimanfaatkan untuk tingkat manajemen puncak,
b.      Fungsi yang ditunjang bersifat umum, menyeluruh dan homogen, misalnya: penggajian dan kepegawaian,
c.       Pekerjaan tidak membutuhkan respon waktu yang cepat,
d.      Organisasi memerlukan standarisasi dan penyeragaman atas prosedur dan evaluasi pekerjaan,
e.       Situasinya memang membutuhkan sentralisasi.

Sedangkan untuk Desentralisasi Staff dan perangkat SIM berbasis computer dapat dilakukan apabila terdapat pertimbangan :
a.       Organisasi mengutamakan pelayanan yang lebih baik dengan kepekaan terhadap kondisi local,
b.      Sistem yang dikembangkan bersifat unik dan heterogen dalam operasinya,
c.       Pekerjaan membutuhkan respon yang cepat dan lebih fleksibel untuk pengembangan sistem pelayanan yang diberikan,
d.      Organisasi memiliki berbagai fungsi yang beraneka ragam,
e.       Tidak ada alasan kuat untuk melakukan sistem tersentralisasi.
Dengan demikian persoalan sentralisasi versus desentralisasi mestinya bukan sekedar pilihan gaya manajemen dan pilihan perumus desain organisasi, tetapi memang  memiliki dasar-dasar yang rasional dalam pelaksanaan pengembangan SIM.
3.      Unsur Moral Etis  sangat diperlukan dalam penerapan Teknologi Informasi. Pertama-tama kita harus mengerti apa itu Moral. Moral adalah karakter dan sifat-sifat individu yang khusus, diluar ketaatan pada peraturan. moral sendiri merujuk kepada tingkah laku yang bersifat spontan seperti : rasa kasih, kemurahan hati, kebesaran jiwa, yang tidak terdapat pada peraturan hukum. Moral sendiri adalah suatu tradisi kepercayaan mengenai perilaku benar dan salah. Sedangkan, Etika sendiri adalah ilmu pengetahuan tentang kesusilaan/moral.

Kenapa unsur Moral Etis penting? Terdapat 3 alasan kenapa unsur Moral Etis penting dalam penerapan Teknologi Informasi :
a.       Kelenturan Logis
Kemampuan memprogram computer untuk melakukan apapun yang kita inginkan sehingga ada kekhawatiran terhadap akibat yang ditimbulkan,
b.      Faktor Tranformasi
Menunjuk pada suatu fakta bahwa computer dapat mengubah secara drastis cara kita melakukan sesuatu,
c.       Faktor Tak Kasat Mata
Komputer sendiri dipandang sebagai sebuah kotak hitam, semua ooperasi internal computer tersembunyi dari penglihatan, dan ini membuka peluang pada nilai-nilai pemrograman yang tidak terlihat, perhitungan rumit, dan penyalahgunaan yang tak terlihat.
4.      Pelanggaran Etika dan Moral Teknologi Informasi oleh Beredarnya berita Hoax di Sosial Media
Di abad ke-21, perkembangan teknologi sangat berkembang pesat. Dengan kelanjutan dari pengembangan komputer, jaringan telepon, sampai munculnya internet, merubah segala aspek kehidupan manusia. Yang paling dirasa sangat mengubah tataran kehidupan manusia, yakni keberadaan internet. Internet merupakan penunjang terbentuknya media-media lainnya, mulai dari media informasi seperti media berita sampai media sosial untuk bersosialisasi. Dengan kemunculan internet, timbul dampak positif dan juga dampak negative. Dampak positifnya sendiri, penyebaran informasi bisa semakin meluas dan lebih cepat, serta dapat mendekatkan yang jauh. Dampak negatifnya adalah tidak adanya batasan dalam mengakses informasi yang berujung pada hal negatif, terjadinya cyber crime dengan mudah seperti penipuan, penyebaran berita bohong (HOAX) dilakukan dengan mudah.
Dalam beberapa taun terakhir setelah kemunculan internet, tingkat cyber crime terutama penyebaran berita bohong (HOAX) meningkat secara pesat. Jika kita lihat dengan beberapa teori etika moral seperti Aristotelian dan Utilitarian, tidak ada satupun dari teori diatas yang dapat membenarkan dilakukan penyebaran berita bohong, berikut penjelasannya :

1.            Aristotelian, merupakan teori yang mengemukakan nilai moral kebenaran dan keadilan terhadap setiap tindakan yang dilakukan. Dengan jelas, penyebaran berita bohong di media sosial merupakan sebuah tindakan tidak terpuji karena membohongi orang lain merupakan sebuah kesalahan.

2.            Utilitarian, merupakan nilai yang mementingkan kualitas dan nilai dari setiap konsekuensi yang diambil dari setiap tindakan. Konsekuensi yang harus ditanggung dari berita bohong dapat bermacam-macam, dapat berupa pengarahan pendapat, pembodohan publik, pembohongan publik dan dapat berupa kerugian materil yang harus ditanggung oleh seseorang atau sekelompok orang.

Berdasarkan teori diatas, jelas terlihat bahwa penyebaran berita bohong merupakan pelanggaran terhadap etika informasi. Karena maraknya tersebar berita bohong (HOAX) pemerintah melalui hukum yang ada berusaha menghentikan persebaran berita tersebut yaitu dengan mengeluarkan Undang-Undang 11 tahun 2008 tentang ITE. Dengan dikeluarkannya Undang – Undang nomor 11 tahun 2008 mengenai Informasi dan Transasksi Elektronik (ITE), diharapkan mampu menertibkan penyebar hoax dan fitnah di internet.
Dengan di berlakukannya UU ITE yang bak “pisau bermata duaĆ­” para penyebar berita HOAX mulai ditindak. Tetapi, dengan munculnya UU ITE, peraturan ini mulai disalahgunakan oleh beberapa orang untuk keperluan pribadi, seperti, dewasa ini ada isu seorang politikus melaporkan pembuat “meme” yang menyangkut pautkan dirinya. Hal itu menurut kami sudah merupakan penyalahgunaan hukum.